Logo CGC

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pengguna asuransi di Indonesia baru mencapai angka 10%, hanya selisih 1% dari pengguna jasa pegadaian. Angka ini berdasarkan survei dari literasi maupun inklusi keuangan khususnya di sektor asuransi. Berdasarkan data AAJI, penetrasi asuransi di Indonesia per kuartal I/2017 hanya 2,7% dari produk domestik bruto. Angka itu lebih rendah dari negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand yang sudah di atas 5%. Rendahnya penetrasi itu merupakan potensi dan kesempatan besar untuk digarap industri asuransi. Melihat hal itu, Hendrisman meyakini industri asuransi akan terus tumbuh.

Bahkan, tahun ini meskipun perekonomian global masih lesu, industri asuransi jiwa dapat terus tumbuh. AAJI memperkirakan pertumbuhannya sekitar 10-0%. Pada 2016 AAJI mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa melonjak7,4%. Pendapatan industri asuransi jiwa pada 2016 mencapai Rp208,92 triliun, tahun sebelumnya hanya Rp132,74 triliun. Padahal saat itu tengah terjadi perlambatan ekonomi global maupun domestik. Untuk itulah industri asuransi di indonesia merupakan bisnis dengan prospek yang bagus. Kami siap mendampingi pihak-pihak yang bermaksud untuk terjun di industri ini baik dengan mendirikan perusahaan asuransi baru atau pun pertimbangan-pertimbangan bisnis dalam mengembangkan perusahaan asuransi yang ada.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Scroll to Top